Voice Recorder / Perekam suara adalah
alat yang digunakan untuk merekam, menyimpan data suara. Media untuk merekam
musik terus berkembang dari masa ke masa. Perkembangannya mulai dari piringan
hitam, kaset, cakram padat (CD), dan microphone. Di Indonesia sendiri media
perekam tersebut sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Akan tetapi
seiring berjalannya waktu, beberapa dari media perekam tersebut mulai tidak
digunakan lagi secara umum, kecuali untuk mereka yang mencintai dan
mengoleksinya.
A.
Piringan Hitam
Piringan Hitam adalah sebuah media penyimpanan suara
analog yang terdiri dari piringan pipih dengan alur spiral tertulis dan
termodulasi. Piringan hitam mulai ada sejak tahun 1948. Ada tiga ukuran
piringan hitam dalam hitungan rpm (rotation per minute) yaitu 78, 45, 33 1/3. Ada
beberapa alat untuk memutar piringan hitam, salah satunya adalah phonograph.
ü Kekurangan Piringan Hitam
·
Dari segi fisik
berat dan besar
·
Tidak praktis
dibawa kemana-mana
·
Harganya mahal +
alat pemutarnya
ü Kelebihan Piringan Hitam
·
Awet dan tidak
mudah rusak
·
Hasil rekaman
suara bagus
ü Cara kerja
Cara
kerja piringan hitam sama saja disemua alat pemutarnya, yaitu dengan
menggunakan stylus, yang berbentuk seperti jarum yang berada di pinggiran
piringan hitam. Stylus itu berfungsi untuk mencatat simpangan gelombang suara
yang direkam di piringan hitam dan kemudian meneruskannya ke alat pengeras
suara. Prinsip yang digunakan adalah bahwa gelombang suara dapat menyebabkan
sebuah diafragma yang membawa sebuah jarum, untuk menggores jalur berbentuk
gelombang dalam bahan lunak
B.
Kaset
Compact Cassette, atau yang biasa disebut dengan
kaset, pita kaset adalah media penyimpan data yang umumnya berupa lagu atau
rekaman suara lainnya. Kaset berasal dari bahasa Perancis, yakni cassette yang
berarti “kotak kecil”. Kaset terdiri dari kumparan-kumparan kecil yang
membentuk gulungan pita magnet. Pita ini akan berputar dan menggulung ketika
kaset dimainkan atau merekam. Kaset mempunyai bentuk yang sederhana, dengan dua
bolongan sebagai alat pemutar pita magnetiknya. Pita magnetik adalah media
untuk merekam suara di dalam kaset.
ü Kekurangan Kaset
·
Kualitas merekam
suara rendah
·
Lagu tidak dapat
dimasukkan ke dalam PC
·
Pita kaset mudah
putus
ü Kelebihan Kaset
·
Harga murah
·
Kaset dapat
merekam secara manual, dalam arti bisa merekam suara lain dan dimasukkan kaset
kosong yang kita punya
ü Cara Kerja
Pada
pita kaset, proses perekaman suara sering disebut dengan perekaman magnetik,
yakni teknik menyimpan sinyal-sinyal listrik sebagai polamagnetis pada
permukaan pita magnetik bergerak. Gelombang suara yang masuk menjadi sinyal
listrik kemudian diubah menjadi pola-pola magnetik yang dilekatkan pada pita
kaset yang berputar membentuk garis-garis magnet. Pola magnet pada pita kaset
inilah yang kemudian dikonversikan kembali menjadi sinyal listrik hingga
akhirnya kita dengar menjadi suara atau musik melalui loudspeaker atau alat
lainnya
C.
CD (Compact
Disk)
CD adalah cakram optik digital yang digunakan untuk
menyimpan data, Sejak diperkenalkan secara resmi pada tahun 1982, CD memperoleh
puncak penjualan pada tahun 2000 yang mencapai 2.445 juta keeping
ü Kekurangan CD
·
Kualitas suara
yang dihasilkan tidak sebagus yang ada di pita kaset yang merupakan suara
standar sinus murni, akan tetapi merupakan trap atau tangga yang berbentuk
sinus dari hasil perubahan sinyal digital ke sinyal analog
·
Jika tergores,
maka akan mengurangi kualitas dalam pembacaan data suara tsb
ü Kelebihan CD
·
Mudah disimpan
dan tidak makan tempat
·
Hasil simpanan
lagu dapat dipindahkan ke komputer
ü Cara Kerja
Cara
perekaman suara secara digital telah dilakukan selama beberapa waktu. Berbeda
dengan sistem perekaman analog, pada perekaman digital, gelombang suara
dicuplik beberapa puluh ribu kali setiap detiknya. Dalam setiap cuplikan,
amplitudo suara diukur, dan hasil pengukuran ini adalah suatu bilangan. Bilangan
ini lalu direkam dengan menggunakan kode biner. Kode biner adalah sistem
bilangan yang hanya menggunakan digit 1 dan 0. Metode rekaman apapun yang
digunakan, hanyalah memerlukan perekaman sebuah tanda untuk 1 atau tiada tanda
untuk 0. Dan untuk menampilkan hasil, Laser akan menyinari lapisan pelindung
yang bening, ketika motor drive di CD player bekerja memutar disc. Laser itulah
yang berfungsi melacak dan menampilkan data, baik dalam bentuk suara, gambar,
ataupun data yang direkam di salah satu sisi CD
D.
Mikrofon
Microphone atau dalam dalam bahasa Indonesia disebut
dengan Mikrofon adalah suatu alat atau komponen Elektronika yang dapat mengubah
atau mengkonversikan energi akustik (gelombang suara) ke energi listrik (Sinyal
Audio). Microphone (Mikrofon) merupakan keluarga Transduser yang berfungsi
sebagai komponen atau alat pengubah satu
bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Setiap jenis Mikrofon memiliki cara
yang berbeda dalam mengubah (konversi) bentuk energinya, tetapi mereka semua
memiliki persamaan yaitu semua jenis Mikrofon memiliki suatu bagian utama yang
disebut dengan Diafragma (Diaphragm).
Mikrofon merupakan komponen penting dalam perangkat
Elektronik seperti alat bantu pendengaran, perekam suara, penyiaran Radio
maupun alat komunikasi lainnya seperti Handphone, Telepon, Interkom, Walkie
Talkie serta Home Entertainment seperti Karaoke. Pada dasarnya sinyal listrik
yang dihasilkan Microphone sangatlah rendah, oleh karena itu diperlukan penguat
sinyal yang biasanya disebut dengan Amplifier. Untuk mengenal lebih jauh dengan
Microphone yang hampir setiap hari kita gunakan ini. Berikut ini adalah
penjelasan cara kerja microphone (mikrofon) secara singkat :
·
Saat kita
berbicara, suara kita akan membentuk gelombang suara dan menuju ke Microphone.
·
Dalam
Microphone, Gelombang suara tersebut akan menabrak diafragma (diaphragm) yang
terdiri dari membran plastik yang sangat tipis. Diafragma akan bergetar sesuai
dengan gelombang suara yang diterimanya.
·
Sebuah Coil atau
kumpuran kawat (Voice Coil) yang terdapat di bagian belakang diafragma akan
ikut bergetar sesuai dengan getaran diafragma.
·
Sebuah Magnet
kecil yang permanen (tetap) yang dikelilingi oleh Coil atau Kumparan tersebut
akan menciptakan medan magnet seiring
dengan gerakan Coil.
·
Pergerakan Voice
Coil di Medan Magnet ini akan menimbulkan sinyal listrik.
·
Sinyal Listrik
yang dihasilkan tersebut kemudian mengalir ke Amplifier (Penguat) atau alat
perekam suara.
Berdasarkan jenis mikrofon, dapat dibedakan menjadi
:
ü Mic wireless.
Mic wireless adalah microphone yang tak memiliki
atau tidak terkoneksi kabel pada tubuh microphone tersebut.microphone ini
menggunakan signal radio dalam pengiriman signalnya.
Kelebihan
mic wireless ini ialah jangkauannya yang tak dibatasi oleh panjangnya kabel
audio. Walaupun mic wireless ini menggunakan kabel juga pada recievernya. Biasanya
jenis mic ini digunakan sebagai mic vokal utama atau sebagai personal
microphone.Walaupun sebenarnya sah sah saja bila digunakan sebagai miking
instrument namun dinilai oleh para penggunanya kurang efisien.Contoh macam
macam mic wireless bertipe clipon atau lavalier yang sering digunakan untuk
saxophone dan alat tiup lainnya.
Kelemahan dalam kurang
efesiensinya ada pada waktu penggunaan yang dibatasi oleh kinerja
baterai,dimana baterainya memiliki keterbatasan dalam hal waktu penggunaan.
ü Dynamic microphone/mic kabel.
Dynamic microphone atau biasa kita sebut mic kabel
adalah type microphone yang terkoneksi dengan kabel dalam pengiriman signal
audionya. Mic ini multi fungsi baik sebagai mic vocal maupun mic untuk miking
instrument,kelebihan dari mic jenis ini ialah gain yang konstan dan tak mudah
berubah warna walaupun apabila mic yang satu ini sering terjatuh atau terkena
benturan bisa menyebabkan kolorasi suara namun perubahan pada warna suaranya
tak terlalu signifikan.
Untuk kelemahannya terletak pada efisiensi yang
bertolak belakang dengan mic wireless.Untuk ukuran mic yang digunakan dalam
pertunjukan microphone ini hanya cocok untuk seorang singer yang stagnan alias
seorang musisi yang juga sebagai seorang vokalis.
ü Condenser microphone
Mic type yang satu ini jarang sekali digunakan
sebagai mic vocal utama walau pun ada beberapa artis besar yang menggunakannya
dikarenakan volume atau power suara mereka yang kurang kuat. Jenis mic yang
satu ini tergolong spesial karena rentang daya tangkapnya yang jauh. Kelemahannya
ialah memiliki gain yang lebar sehingga amat mudah terkena feedback, Kelebihannya
sepertinya sudah saya jelaskan diatas bahwa type mic yang satu ini dapat
menangkap suara objek yang jauh. contoh dari mic ini ialah mic Boomer yang
biasa digunakan dalam syuting syuting film.
DAFTAR
PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/perekam_suara
http://carakerjapro.blogspot.com/2017/02/beginilah-cara-kerja-piringan-hitam.html
https://www.kaskus.co.id/thread/523c46c5148b46935000000c/teknik-perekaman-piringan-hitam/
http://oprekzone.com/cara-perekaman-cd-compact-disk/
https://www.soundonmike.co.uk/2017/08/microphone.html
No comments:
Post a Comment